21 oktober, 2008

manusia adalah makhluk tuhan yang paling hobi mengeluh, kata pak ustadz itu namanya tidak bisa menyukuri nikmat. tapi kalau kita pikir-pikir lagi ada nggak orang yang tidak pernah mengeluh? nabi aja pernah, bahkan sejak masih kecil tanpa ada yang ngajarin kita sudah mengeluh....
menurut ku itu tandanya bahwa salah satu tujuan kita diciptakan itu untuk belajar berterima kasih. wah jadi kayak pak ustadz. ngomong-ngomong soal mengeluh maka saya buat rubrik mak uneg ini yang intinya buat ngungkapi uneg-uneg(keluhan) ku, ya kali aja ada yang mo bantu sharing.
ngomong-ngomong soal uneg uneg aku jadi pengin, kemaren tiba-tiba aja ngenet di kampus ditutup, alias wifi terbatas, padahal dulu aku sudah daftar alasanya sih harus daftra ulang, nahpas aku modaftarin nih laptop biar bisa cari yang gratisan aku ke gedung PKSI(Pusat komunikasi dan informasi) yang jelas bukan Nama partai baru nyampek kantornya aku ketemu sama pegawainya, dengan sopan aku bertanya, apa benar ini ruang PKSI bu? yang kebetulan emang seorang wanita setengah baya. dengan nada sedikit kasar dan raut wajah yang seperti dilipat-lipat tapi gak pake setrka jadi neg siapa saja yang ngelihatnya , diamenjawb mau ngapain mas? dalam hati aku berpikir ditanya kok malah nanya, akhirnya akupun mengutarakan maksudku hingga dilayani sampai selesai. yang jadi uneg-uneg adalah sebuah profesionalisme pelayanan publik, aku sih nggak tahu mentang-pentang ini milik pemerintah jadi ikutan yang lagi ngetren dengan kantor-kantor pemerintah lainya. sebenarnya dalam hal pelayanan publik yang diminta bukan lah peayanan yang serba mudah dan cepat saja tapi justru pada bagaimana orang tersebut melayani, bayangkan aja jika kita lagi ngurus sesuatu di sebuah kantor pelayanan umum, hasilnya emang cepat tapi orang tersebut dalam melayani dengan muka murung atau marah-marah pasti kita akan merasa sangat lama dan mungkin nggak lagi-lagi ngurus disitu.
ya sebagai himbauan dan pelajran bagi kita semua, mari kita kampanyekan tersenyum kepada orang lain sebagai wujud terimakasih kita kepada tuhan karena tersenyum itu terasa lebih indah daripada cemberut jika dilihat dantuhan telah memberikanya kepada kita secara cuma-cuma.

Geen opmerkingen: