17 oktober, 2008

Lopis raksasa turut memeriahkan syawalan di kota pekalongan.

Pekalongan, Rabu pagi(8/10) pukul 07.00 lalulintas kota pekalongan menuju desa krapyak penuh sesak berjubel lautan manusia yang ingin memeriahkan syawalan di desa tersebut. Acara syawalan atau biasa disebut lebaran ketupat merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun sejak dulu, acara tersebut diikuti oleh masyarakat pekalongan dari berbagai penjuru bahkan ada yang dari luarkota dan dilaksanakan di desa krapyak yang berada di pesisir pantai utara.
Acara tersebut dibuka dengan pembacaan doa bersama dan dilanjutkan dengan pemotongan lopis atau lepet raksasa yang besarnya menyamai sebuah drum oleh dr.Basyir selaku walikota pekalongan dilanjutkan dengan silaturrahim ke rumah-rumah penduduk desa krapyak. Rohib (20) warga desa krapyak menuturkan untuk membuat lopis raksasa tersebut dibutuhkan waktu selama delapan hari untuk memasaknya dan didanai dari swadaya warga desa krapyak. Selain lopis raksasa warga desa juga menyiapkan jamuan baik berupa makanan maupun jajanan lainya untuk menjamu masyarakat yang berdatangan memenuhi desa krapyak, uniknya acara berkunjung ke rumah-rumah warga krapyak ini terbuka untuk siapa saja dan tidak harus saling kenal sehingga benar-benar membuat seluruh masyarakat kota pekalongan menjadi akrab menyambung tali silaturrahim dan untuk saling kenal.Acara syawalan diadakan setiap tahun pada tanggal delapan syawal yang merupakan tradisi turuntemurun.

Geen opmerkingen: